Strategi baru perusahaan ini akan diluncurkan secara perlahan di India dalam beberapa bulan mendatang.
Platform video YouTube akan mulai menindak “konten clickbait yang mengerikan” dalam beberapa bulan mendatang, kata perusahaan induknya, Google.
Menurut postingan Google di Blog India (18 Desember), clickbait yang parah terjadi ketika judul atau thumbnail video membuat klaim yang tidak sesuai dengan konten video.
Contoh yang diberikan mencakup video berjudul 'Presiden mengundurkan diri' namun video tersebut tidak berisi informasi apa pun tentang pengunduran diri presiden, atau thumbnail yang berisi frasa 'berita politik teratas' pada video yang tidak menyertakan liputan berita apa pun. .
Google mengatakan bahwa tindakan keras terhadap platform tersebut “sangat penting” ketika video tersebut mencakup topik-topik seperti berita terkini atau kejadian terkini untuk memastikan bahwa pemirsa tidak disesatkan tentang apa yang mereka tonton di YouTube.
Perusahaan akan meluncurkan rencana baru ini secara perlahan di India dalam beberapa bulan mendatang. Sebagai bagian dari penegakan hukum, mereka akan menghapus video apa pun yang melanggar tanpa mengeluarkan teguran terhadap pembuat saluran tersebut di awal program ini.
“Untuk memastikan para pembuat konten memiliki waktu untuk menyesuaikan diri dengan pembaruan penegakan hukum ini, kami akan mulai dengan menghapus konten yang melanggar kebijakan ini tanpa memberikan teguran, dan seiring kami terus memberikan edukasi kepada para pembuat konten, upaya penegakan hukum kami akan memprioritaskan upload video baru ke depannya.”
Namun, saat ini, tidak diketahui bagaimana tepatnya YouTube berencana mengkategorikan video yang meliput berita atau peristiwa terkini.
Sebuah makalah penelitian yang diterbitkan tahun lalu menemukan bahwa clickbait banyak ditampilkan di semua jenis media sosial, terutama YouTube di mana terdapat insentif finansial yang kuat untuk melakukannya.
Ditemukan bahwa konten clickbait mencakup hampir 50 persen konten dari media penyiaran arus utama dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS menghabiskan rata-rata hampir 10 persen anggaran iklan mereka untuk konten clickbait.
Awal tahun ini, Coimisiún na Meán, regulator media Irlandia, memasukkan YouTube ke dalam 10 platform yang harus mengikuti Kode Keamanan Online barunya. Kode tersebut berarti platform berbagi video berkewajiban melindungi pengguna, terutama anak di bawah umur dari konten berbahaya.
YouTube telah melakukan upaya untuk mengurangi konten yang menyesatkan. Pada bulan Oktober, platform tersebut mengumumkan bahwa mereka akan secara perlahan meluncurkan label yang mencatat apakah suatu video telah diubah secara digital menggunakan GenAI. Meskipun merupakan ide yang menjanjikan, memicu label ini memerlukan alat khusus, yang berarti bahwa pengguna tidak akan melihat penggunaannya secara luas untuk beberapa waktu.
Jangan lewatkan pengetahuan yang Anda butuhkan untuk sukses. Mendaftarlah untuk Ringkasan Harianintisari berita teknologi ilmiah yang perlu diketahui dari Silicon Republic.